Gue
mo bahas fenomena yang lagi booming
banget saat ini, yaitu hijab. Mumpung masih bulan Ramadhan, jadi tepat klo gue
bawa’in tema ini. Sebelum melangkah lebih jauh lagi, gue mo sampe’in kalo post
kali ini nggak terlalu cekakak cekikik, karna gue mo nyampe’in aspirasi soal
hijab melalui sudut pandang gue sendiri. Langsung aja
Dalam
artian bahasa, hijab itu berarti penutup. Bagi yang non-muslim hal ini sama
dengan kerudung (headscarf) yang tentunya identik dengan lambang kesopanan. Dan
bagi wanita muslim semestinya wajib menggunakan hijab sesuai aturan yang
tertera dalam Qur’an kecuali pada pria yang uda mukhrimnya.
Pengertian
luas dari hijab adalah selembar kain yang digunakan untuk menutupi rambut,
telinga, leher, dan dada. Pemakaian hijab juga disertai pakaian yang menutupi
hingga ke ujung tangan dan kaki mereka. Nggak ada guna juga lo berhijab tapi lo
pake rok mini. Ataupun sekarang marak atasnya berhijab tapi bawah pakaiannya
transparan. Untuk tau lebih jelas soal hijab silahkan searching sendiri, ato lo tanya ustadz/ustadzah.
Saat
ini wanita Indonesia benar2 gandrung banget yang namanya berhijab. Yang gue
heran mereka semua tiba2 dapet hidayah dari mana sih..?? Kok bisa hampir
kompak’an gitu berhijabnya. Tapi ya itu urusan mereka tentang motif mereka
sebenarnya hanya Tuhan dan masing2 Individualistis yang tau. Apakah mereka
bener2 ingin lebih mencintai agamanya atau hanya sekedar fashion sesaat belaka, ato justru hanya untuk menutupi koreng yang
ada di kepala mereka. Entahlah...??
Gue
pernah iseng2 bahas soal hijabers2 ginian ama temen gue si Ruben. Waktu di
Malang, gue waktu itu mo registrasi ulang di UM Malang ditemeni ma ruben, ya
baca episode ini “Malang... (Again) With... “ klo belum tau kisahnya. Sebelum proses registrasi, gue
sempet muter di area UM untuk liat kampusnya dan disitulah diskusi absurd kita dimulai.
“Tu lo brow ada cewek cantik berjilbab”,
Gue ngawalin pembicaraan.
“Lo
jangan Horny disini brooo..”. Ruben
dengan tampang innoncentnya.
“Kampreett lu.. btw sekarang kok cewek2 pada
insyaf dadakan ya brooo, hampir semuanya pake jilbab.”
“Bener
bro,, tapi hijab mereka semua masih jauh kurang dari standarisasi Hijab bro”,
Katanya sok tau.
Tapi
kalo dipikir ulang bener juga sih yang dibilang ma Si Ruben. Banyak yang udah
berjilbab, tapi nggak mikirin pakaian terusan mereka yang masih nampilin lekuk2
tubuh. Dan mari kita simak penjelasannya lagi :
“Maksud lo bro,
standarisasinya seperti wanita2 yang ada di Pesantren Gontor/Temboro itu to
bro...??”, Gue mancing diskusi.
“Ya
nggak perlu se-extrem gitu juga, lo
liat itu (sambil nunjuk cewek berjilbab yang lagi jalan) Itu hijabnya masih
salah bro, karna bentuk tubuhnya masih keliatan dan itu juga berjilbabnya ada
punuknya diatas kepalanya bro, itu juga malah dosa bro, klo berjilbab ada punuk
diatas kepalanya.” Katanya mulai ngejudge.
Ya
yang dimaksud dia adalah model berjilbab tapi bagian atas kepalanya ada semacam
tonjolan. Katanya juga klo ada model berjilbab gitu udah pasti klo motif
berhijabnya adalah untuk fashion. Ini
contoh model yang di maksud :
“Ada dua macam penghuni neraka yang tak
pernah kulihat sebelumnya; sekelompok laki-laki yang memegang cemeti laksana
ekor sapi, mereka mencambuk manusia dengannya. Dan wanita-wanita yang berpakaian namun telanjang, sesat dan
menyesatkan, yang dikepala mereka ada sesuatu mirip punuk unta. Mereka
(wanita-wanita seperti ini) tidak akan masuk surga dan tidak akan mencium
baunya. Sedangkan bau surga itu tercium dari jarak yang jauh” (HR.
Muslim).
Ini hadist yang memperkuat pernyata’an Ruben
tentang wanita yang berjilbab namun masih memperlihatkan bentuk tubuh dan
tonjolan seperti punuk yang biasanya ada di dalam jilbab.
“Ya
intinya seseorang dikatakan bener2 afdol
dalam berhijab itu klo si wanita yang berpakaian itu nggak ngundang perasa’an
nafsu ke laki2, itu baru bener berhijab, klo kita sebagai laki2 nggak keundang
nafsu klo liat tu perempuan, itu baru bener hijabnya bro”, Katanya menggurui.
“La kan klo liat wajahnya gitu aja biasanya
udah nafsu bro..??”.
“Ya
itu mah dianya aja yang menderita kelainan sexual bro, lagian lo ada kambing
dipake’in bikini aja paling lo udah nafsu brooo..”.
“YOU’RE SON OF BAT
YOU KNOW ...??”.
Diskusi
masih berlanjut, walaupun dia pecinta sexualitas
yang sangat besar banget. Dia punya banyak koleksi blue diantara temen2 gue
yang laen, malahan dia butuh hard disk sendiri buat nyimpen tu video. tapi gue
nggak nyangka klo Ruben bisa punya referensi
kayak gini, dan tentunya bisa nge-judge wanita berjilbab seenak udelnya setiap
kita nemu’in cara hijab wanita yang masih salah.
“Kalo itu gimana bro hijabnya, udah bener
kah..?? (sambil nunjuk mahasiswi)”.
“Nahhh
itu udah hampir bener broo, tapi jilbabnya kurang panjang nutupin dadanya
broo..”.
“Kalo itu broo..??” (sambil nunjuk mbak2 spg
yang lewat berpakaian rok mini).
“Itu
surga buat kita tapi Neraka buat dia bro.. Hahaha”.
“Hahahaha”,
Gue ketawa garing.
Sekarang
seperti gue yang bilang diatas, banyak banget pemudi yang lagi demen2nya
berhijab, dewasa, remaja sampe alay’ers pun gandrung banget yang namanya
berhijab. Untuk sekarang hijabers didominisi oleh mahasiswi, tapi sayangnya
kebanyakan mahasiswi ini cenderung mikirin modislitas daripada religiulistas.
Berbagai macam cara mereka berjilbab, dari yang asal pake, ato bener2 ngikutin
trend pasar. Malah klo menurut gue yang asal pake itu biasanya lebih afdol
dalam berhijabnya.
Semoga
ntar gue nggak di demo ya para ladies2
yang lagi berhijab abis mosting tulisan ini. Karna si Ruben bikin status di
Fesbuk aja yang isinya ngomentarin hijabers2 jaman sekarang aja katanya udah di
hujat. Ya moga2 aja, rumah gue ntar nggak diamuk rombongan wanita berjilbab,
hehehe. Semoga juga trend hijab ini nggak berlangsung sementara doang, gue
berharap makin banyak wanita berjilbab yang tentunya sesuai syariah agama.
Karna dari dulu gue sebelum ada fenomena hijab ini, salah satu impian gue
adalah punya cewek berjilbab baik luar ato dalam. Gue pernah denger celetukan
salah seorang temen gue :
“Cewek
berjilbab nggak selalu baik broo, mungkin dia hanya nutupin kedoknya aja biar
dikira alim bro, malah yang berjilbab itu biasanya membahayakan bro.”
Gue
diem aja nanggepin pernyata’an itu, gue nggak setuju sama tu statement. Secara
nggak langsung dia ngomong klo yang berpakaian tapi telanjang itu lebih baik
daripada cewek berjilbab jaman sekarang. Walaupun gue bukan cewek, dan
Alhamdullillah gue nggak berjilbab, tapi tetep aja ketidak terima’an tentu ada
walaupun nggak 100 % gue nyalahin itu statement. Ada benernya juga kok kalo
diliat dari itu statement, banyak yang berjilbab namun kelakuan masih jauh dari
sesuai dari fungsi jilbab itu sendiri. Gue ambil contoh aja, Pemeran wanita di
sinetron Indonesia. Katakanlah Sinetron A yang perempuan make jilbab tapi
sifatnya dengkian, sombong, dan sering ngehujat orang. Banyak kok sinetron yang
kayak gitu, klo gak percaya lo liat aja sendiri.
Ya
itu dulu pendapat gue soal hijab di masa yang sekarang. Gue juga bagi2 bonus
tentang manfaat dan Hikmah Berjilbab yang gue copasin dari salah satu sumber,
biar kalian tambah yakin soal keputusan berhijab, lets chek this out :
1.
Selamat dari adzab Allah (adzab neraka)
“Ada
dua macam penghuni neraka yang tak pernah kulihat sebelumnya; sekelompok
laki-laki yang memegang cemeti laksana ekor sapi, mereka mencambuk manusia
dengannya. Dan wanita-wanita yang berpakaian namun telanjang, sesat dan
menyesatkan, yang dikepala mereka ada sesuatu mirip punuk unta. Mereka
(wanita-wanita seperti ini) tidak akan masuk surga dan tidak akan mencium
baunya. Sedangkan bau surga itu tercium dari jarak yang jauh” (HR.
Muslim).
Imam
An-Nawawi ra. menjelaskan bahwa yang dimaksud dengan “Wanita-wanita yang
berpakaian namun telanjang” ialah mereka yang menutup sebagian tubuhnya dan
menampakkan sebagian lainnya dengan maksud menunjukkan kecantikannya.
2.
Terhindar dari pelecehan
Banyaknya
pelecehan seksual terhadap kaum wanita adalah akibat tingkah laku mereka
sendiri. Karena wanita merupakan fitnah (godaan) terbesar. Sebagaimana sabda
Nabi Muhammad SAW,
“Sepeninggalku
tak ada fitnah yang lebih berbahaya bagi laki-laki daripada wanita.” (HR.
Bukhari).
Jikalau
wanita pada jaman Rasul merupakan fitnah terbesar bagi laki-laki padahal wanita
pada jaman ini konsisten terhadap jilbab mereka dan tak banyak lelaki jahat
saat itu, maka bagaimana wanita pada jaman sekarang? Tentunya akan menjadi
target pelecehan. Hal ini telah terbukti dengan tingginya pelecehan di
negara-negara Eropa (wanitanya tidak berjilbab).
3.
Memelihara kecemburuan laki-laki
Sifat
cemburu adalah sifat yang telah Allah SWT tanamkan kepada hati laki-laki agar
lebih menjaga harga diri wanita yang menjadi mahramnya. Cemburu merupakan sifat
terpuji dalam Islam.
“Allah itu cemburu dan orang beriman juga cemburu.
Kecemburuan Allah adalah apabila seorang mukmin menghampiri apa yang
diharamkan-Nya.” (HR. Muslim).
Bila
jilbab ditanggalkan, rasa cemburu laki-laki akan hilang. Sehingga jika terjadi
pelecehan tidak ada yang akan membela.
4.
Akan seperti bidadari surga
“Dalam surga itu ada bidadari-bidadari yang menundukkan
pandangannya, mereka tak pernah disentuh seorang manusia atau jin pun
sebelumnya.” (QS. Ar-Rahman:
56).
“Mereka laksana permata yakut
dan marjan.”(QS.Ar
Rahman: 5).
“Mereka laksana telur yang
tersimpan rapi.”(QS.Ash
Shaffaat: 49).
Dengan
berjilbab, wanita akan memiliki sifat seperti bidadari surga. Yaitu menundukkan
pandangan, tak pernah disentuh oleh yang bukan mahramnya, yang senantiasa
dirumah untuk menjaga kehormatan diri. Wanita inilah merupakan perhiasan yang
amatlah berharga.
Dengan
berjilbab, wanita akan memiliki sifat seperti bidadari surga.
5. Mencegah penyakit kanker kulit
Kanker
adalah sekumpulan penyakit yang menyebabkan sebagian sel tubuh berubah
sifatnya. Kanker kulit adalah tumor-tumor yang terbentuk akibat kekacauan dalam
sel yang disebabkan oleh penyinaran, zat-zat kimia, dan sebagainya.
Penelitian
menunjukkan kanker kulit biasanya disebabkan oleh sinar Ultra Violet (UV) yang
menyinari wajah, leher, tangan, dan kaki. Kanker ini banyak menyerang orang
berkulit putih, sebab kulit putih lebih mudah terbakar matahari.
Kanker
tidaklah membeda-bedakan antara laki-laki dan wanita. Hanya saja, wanita
memiliki daya tahan tubuh lebih rendah daripada laki-laki. Oleh karena itu,
wanita lebih mudah terserang penyakit khususnya kanker kulit.
Oleh
karena itu, cara untuk melindungi tubuh dari kanker kulit adalah dengan
menutupi kulit. Salah satunya dengan berjilbab. Karena dengan berjilbab, kita
melindungi kulit kita dari sinar UV.
Melindungi tubuh bukan dengan memakai kerudung gaul dan baju ketat. Kenapa? Karena hal itu percuma saja. Karena sinar UV masih bisa menembus pakaian yang ketat apalagi pakaian transparan. Berjilbab disini haruslah sesuai kriteria jilbab.
6.
Memperlambat gejala penuaan
Penuaan
adalah proses alamiah yang sudah pasti dialami oleh semua orang yaitu lambatnya
proses pertumbuhan dan pembelahan sel-sel dalam tubuh. Gejala-gejala penuaan
antara lain adalah rambut memutih, kulit keriput, dan lain-lain.
Penyebab
utama gejala penuaan adalah sinar matahari. Sinar matahari memang penting bagi
pembentukan vitamin D yang berperan penting terhadap kesehatan kulit.
Namun, secara ilmiah dapat dijelaskan bahwa sinar matahari merangsang melanosit (sel-sel melanin) untuk mengeluarkan melanin, akibatnya rusaklah jaringan kolagen dan elastin.
Jaringan kolagen dan elastin berperan penting dalam menjaga keindahan dan kelenturan kulit.
Namun, secara ilmiah dapat dijelaskan bahwa sinar matahari merangsang melanosit (sel-sel melanin) untuk mengeluarkan melanin, akibatnya rusaklah jaringan kolagen dan elastin.
Jaringan kolagen dan elastin berperan penting dalam menjaga keindahan dan kelenturan kulit.
Krim-krim
pelindung kulit pun tidak mampu melindungi kulit secara total dari sinar
matahari. Sehingga dianjurkan untuk melindungi tubuh dengan jilbab.
Jilbab
adalah kewajiban untuk setiap muslimah. Dan jilbab pun memiliki manfaat.
Ternyata tak sekedar membawa manfaat ukhrawi namun banyak juga manfaat
duniawinya. Jilbab tak hanya sekedar menjaga iman dan takwa pemakainya, namun
juga membuat kulit terlindungi dari penyakit kanker dan proses penuaan.
Ternyata
jilbab tak sekadar membawa manfaat ukhrawi namun banyak juga manfaat
duniawinya.
Jilbab
tak hanya sekadar menjaga iman dan takwa pemakainya, namun juga membuat kulit
terlindungi dari penyakit kanker dan proses penuaan.
Demikianlah
Allah memberi kasih sayangnya kepada wanita melalui syariat islam yang
sempurna.
0 komentar:
Posting Komentar